SURAT PRIBADI
Oleh: NUR ROZUQI*
Berikut adalah uraian lengkap mengenai surat pribadi, yang bisa menjadi bahan refleksi menarik dalam pelatihan seni menulis, storytelling, atau komunikasi antarindividu dalam konteks budaya dan komunitas:
A. Pengertian Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang kepada orang lain untuk keperluan non-formal atau pribadi. Surat ini bersifat bebas, tidak terikat oleh format resmi, dan biasanya digunakan untuk menyampaikan perasaan, kabar, cerita, atau permintaan secara personal.
Surat pribadi bisa ditulis kepada teman, keluarga, sahabat, guru, atau siapa pun yang memiliki hubungan personal dengan penulis. Gaya bahasanya bisa santai, akrab, bahkan puitis tergantung hubungan dan tujuan komunikasi.
B. Fungsi Surat Pribadi
1. Menjalin dan mempererat hubungan personal melalui komunikasi tertulis.
2. Menyampaikan perasaan, pengalaman, atau cerita hidup secara reflektif.
3. Sebagai media ekspresi diri yang jujur dan mendalam.
4. Dokumentasi emosional dan budaya, terutama jika ditulis dengan gaya sastra atau tradisional.
C. Ciri-Ciri Surat Pribadi
1. Tidak menggunakan kop surat atau nomor surat.
2. Bahasa yang digunakan lebih bebas dan ekspresif.
3. Ditujukan kepada individu, bukan institusi.
4. Tidak terikat oleh struktur baku, meskipun tetap memiliki alur logis.
5. Bisa mengandung humor, puisi, atau ungkapan khas budaya lokal.
D. Struktur Umum Surat Pribadi
Meskipun bebas, surat pribadi umumnya memiliki bagian-bagian berikut:
1. Tempat dan Tanggal Penulisan
Contoh: Roworejo, 30 Juli 2025
2. Salam Pembuka
Contoh: “Kepada sahabatku yang jauh di sana,” atau “Yang terkasih Bunda,”
3. Paragraf Pembuka
Menyapa dan menyampaikan maksud menulis surat.
4. Isi Surat
Cerita, kabar, curahan hati, atau refleksi yang ingin disampaikan.
5. Penutup
Harapan, doa, atau ucapan terima kasih.
6. Salam Penutup dan Tanda Tangan
Contoh: “Salam hangat dariku,” atau “Dengan cinta, Raka”
E. Contoh Singkat Surat Pribadi
Roworejo, 30 Juli 2025
Untuk sahabatku, Lintang
di Yogyakarta
Halo Lintang,
Apa kabar? Semoga kamu sehat dan bahagia di sana. Sudah lama kita tidak bertukar cerita lewat surat. Aku rindu masa-masa kita duduk di bawah pohon randu, membacakan puisi dan tertawa tanpa beban.
Di sini, aku sedang sibuk dengan pelatihan seni untuk anak-anak desa. Mereka begitu antusias belajar membaca puisi dan bermain teater. Rasanya seperti melihat dirimu di wajah-wajah kecil itu penuh semangat dan imajinasi.
Semoga suatu hari kamu bisa datang dan berbagi lagi dengan mereka. Aku yakin mereka akan menyukaimu seperti aku menyukaimu sebagai sahabat dan guru.
Salam hangat,
Raka
Terima kasih, semoga barokah, Aamiin…
*Penulis adalah
Direktur Pusbimtek Palira
Ketua Umum DPP LKDN

