PENGAWASAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA MELALUI KAMPANYE LITERASI DAN KETERLIBATAN WARGA
Oleh: NUR ROZUQI*
Kampanye literasi dan keterlibatan warga adalah langkah transformasional dalam pengawasan keuangan desa. Bukan hanya mendorong transparansi, tetapi juga menciptakan masyarakat yang sadar, kritis, dan aktif menjaga integritas anggaran desa. Berikut penjabaran menyeluruhnya:
Mekanisme Pengawasan melalui Kampanye Literasi dan Keterlibatan Warga
Upaya ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran tentang pengelolaan keuangan desa, agar mereka tak hanya menjadi penonton, tapi juga pengawas aktif.
1. Pelatihan Warga tentang Hak dan Kewajiban Keuangan Desa
a. Tujuan:
1) Memahami struktur APBDes, jenis belanja, dan siklus keuangan desa.
2) Mengetahui hak untuk mendapatkan informasi dan menyampaikan aspirasi.
3) Menyadari kewajiban untuk menjaga etika pengawasan dan partisipasi yang konstruktif.
b. Format Pelatihan:
1) Kelas Desa Cerdas Keuangan: forum tatap muka atau daring yang menjelaskan keuangan desa dengan contoh konkret.
2) Diskusi Kelompok RT/RW: mendekatkan pelatihan ke komunitas terkecil.
3) Modul Infografis dan Video Edukasi: materi visual untuk warga dengan beragam literasi.
Pelatihan idealnya inklusif: melibatkan perempuan, pemuda, lansia, dan kelompok difabel.
2. Simulasi Anggaran dan Kelas Partisipatif
a. Tujuan:
1) Meningkatkan kemampuan warga menilai anggaran.
2) Memperkuat daya kritis terhadap prioritas belanja dan pelaksanaan program.
3) Melatih warga menyampaikan masukan dengan argumentasi yang terstruktur.
b. Jenis Kegiatan:
1) Simulasi APBDes Mini: warga diajak menyusun versi sederhana APBDes berdasarkan skenario desa.
2) Role Play Forum Evaluasi: warga memainkan peran sebagai BPD, kepala desa, tokoh pemuda, dll, lalu menyimulasikan dialog pengawasan.
3) Forum Analisis Kasus: peserta diberi studi kasus pengelolaan dana desa dan diminta mengevaluasi.
Materi dapat disesuaikan dengan realitas lokal, termasuk isu krusial seperti penggunaan Dana Desa, belanja sosial, atau kegiatan pemberdayaan.
Dampak Strategis Kampanye Literasi
1. Meningkatkan kontrol sosial
Warga lebih percaya diri dan tepat sasaran dalam melakukan pengawasan.
2. Memperkuat efektivitas anggaran
Aspirasi warga lebih tajam dan berdasar analisis kebutuhan.
3. Meminimalisasi potensi penyimpangan
Karena masyarakat tahu cara membaca, menilai, dan menyuarakan data.
4. Membangun budaya gotong royong cerdas
Partisipasi bukan hanya fisik, tapi intelektual dan etis.
Terima kasih, semoga barokah, Aamiin…
*Penulis adalah
Direktur Pusbimtek Palira
Ketua Umum DPP LKDN