MENATA KABUPATEN DARI DESA
Oleh: NUR ROZUQI*
Ini adalah uraian lengkap mengenai Gerakan Menata Kabupaten dari Desa, sebuah pendekatan strategis yang menempatkan desa sebagai titik awal pembangunan dan penataan kabupaten secara menyeluruh:
1. Konsep Dasar: Desa sebagai Titik Tolak Pembangunan Kabupaten
Gerakan ini berangkat dari pemahaman bahwa:
a. Desa adalah unit pemerintahan terdekat dengan rakyat, tempat berlangsungnya kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik secara langsung.
b. Kabupaten adalah agregasi dari desa-desa, sehingga kualitas tata kelola desa sangat menentukan kualitas tata kelola kabupaten.
Dengan menata desa secara sistematis, partisipatif, dan berkelanjutan, maka kabupaten akan:
a. Lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat
b. Lebih efisien dalam perencanaan dan penganggaran
c. Lebih kuat dalam membangun identitas dan daya saing lokal
2. Pilar-Pilar Gerakan Menata Kabupaten dari Desa
Gerakan ini biasanya mencakup lima pilar utama:
a. Penataan Tata Kelola Pemerintahan Desa
1) Penguatan kapasitas perangkat desa
2) Digitalisasi administrasi dan keuangan desa
3) Transparansi dan akuntabilitas dalam musyawarah dan pengambilan keputusan
b. Penguatan Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif
1) Integrasi RPJMDes dan RKPDes dengan RPJMD Kabupaten
2) Sinkronisasi prioritas pembangunan antar desa dan kabupaten
3) Penggunaan data desa sebagai dasar perencanaan kabupaten
c. Revitalisasi Ekonomi Desa
1) Penguatan BUMDes dan jaringan ekonomi lokal
2) Pengembangan produk unggulan desa
3) Konektivitas pasar antar desa dan kabupaten
d. Pelestarian Budaya dan Identitas Lokal
1) Dokumentasi sejarah dan arsip desa
2) Revitalisasi seni, tradisi, dan bahasa daerah
3) Integrasi nilai-nilai lokal dalam kebijakan kabupaten
e. Pembangunan Ekologi dan Ketahanan Sosial
1) Gerakan menanam dan konservasi berbasis desa
2) Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan
3) Penguatan sistem sosial dan kelembagaan lokal
3. Strategi Implementasi
Agar gerakan ini berjalan efektif, diperlukan:
a. Kebijakan afirmatif dari pemerintah kabupaten untuk mendukung desa sebagai pusat inovasi dan pelayanan
b. Kemitraan multipihak antara desa, kabupaten, perguruan tinggi, LSM, dan sektor swasta
c. Pendekatan modular dan kontekstual, agar setiap desa dapat menata dirinya sesuai karakter lokal
d. Monitoring dan evaluasi berbasis data desa, agar kabupaten dapat mengukur dampak secara akurat
4. Contoh Praktik Baik
Beberapa inisiatif yang sejalan dengan gerakan ini:
a. Gerakan Tertib Arsip dan Sejarah Desa oleh ANRI dan Kemendes
b. Gerakan Indonesia Menanam yang dimulai dari desa dan melibatkan kabupaten
c. Program integrasi data desa dalam perencanaan kabupaten oleh berbagai Bappeda
5. Dampak yang Diharapkan
Jika gerakan ini dijalankan secara konsisten, maka akan tercipta:
a. Kabupaten yang berakar kuat pada identitas lokal
b. Pemerintahan yang efisien, transparan, dan partisipatif
c. Ekonomi lokal yang tangguh dan berkelanjutan
d. Masyarakat yang berdaya, terlibat, dan bangga terhadap desanya
Terima kasih, semoga barokah, Aamiin…
*Penulis adalah
Direktur Pusbimtek Palira
Ketua Umum DPP LKDN