Mekanisme Pengelolaan Keuangan Desa

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
(Permendagri no 20 th 2018)

1. Uang desa harus masuk RKD (Rekening Kas Desa) dulu sebelum dibelanjakan, yang meliputi:
a. PAD dari seluruh aset desa, termasuk tanah bengkok.
b. Dana Transfer (DD, ADD, BHP, BKP, BKPP, BKPK, BPS)
c. Bantuan dari pihak ke-3.

2. PKA (Pelaksana Kegiatan Anggaran) dari Kaur atau Kasi dalam tanggung jawab PPKD
(Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa) yang membidangi mengajukan pencairan anggaran
kegiatan dengan melampirkan seluruh DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) yang telah
ditentukan dan sudah ditanda tangani kepada Sekretaris Desa sebagai Koordinator PPKD
untuk diverifikasi. dengan ditandai pembubuan tanda tangan dan stempel.

3. DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) setelah lolos verifikasi, oleh Sekretaris Desa
diajukan kepada Kepala Desa untuk mendapatkan persetujuan pencairan dengan ditandai pembubuan tanda tangan dan stempel.

4. Atas perintah Sekretaris Desa sebagai Koordinator PPKD, Bendahara Desa mencairkan anggaran sebagaimana yang tertuang dalam DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) yang akan dilaksanakan.

5. Dengan sepengetahuan Sekretaris Desa sebagai Koordinator PPKD, Bendahara Desa
menyerahkan anggaran sebagaimana yang tertuang dalam DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran) yang akan dilaksanakan kepada PKA (Pelaksana Kegiatan Anggaran) atau PKA
bersama TPBJ (Tim Pengadaan Barang dan Jasa) yang membidangi.

6. PKA (Pelaksana Kegiatan Anggaran) atau PKA bersama TPBJ (Tim Pengadaan Barang dan Jasa) yang membidangi dalam tanggung jawab PPKD yang membidangi melaksanakan
kegiatan sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Belanja) yang ada dengan prinsip tertib administrasi, transparan, akuntabel, efisiensi dan efektif.

7. PKA (Pelaksana Kegiatan Anggaran) atau PKA bersama TPBJ (Tim Pengadaan Barang dan Jasa) yang membidangi dalam tanggung jawab PPKD melaporkan kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan menyampaikan seluruh DLKA (Dokumen Laporan Kegiatan Anggaran)
yang ditentukan kepada Sektretaris Desa untuk diferifikasi. Dan menyampaikan kelebihan
anggaran kepada Bendahara Desa dengan sepengetahuan Sekretaris Desa sebagai
Koordinator PPKD.

Catatan:

a. Kedudukan Personal:

1) Kepada desa sebagai PKPKD (Pemegang Kekuasaan Pengelola Keuangan Desa).
2) Sekretaris Desa sebagai Koordinator PPKD (Pelaksana Pengelola Keuangan Desa) dan
sebagai Verifikator.
3) Kaur dan Kasi sebagai PKA (Pelaksana Kegiatan Anggaran) sebagaimana bidangnya
masing-masing.
4) Khusus Kaur Keuangan sebagai Bendahara Desa
5) Kepala Wilayah dan LKD (Lembaga Kemasyarakatan Desa) sebagai TPBJ (Tim
Pengadaan Barang dan Jasa).
6) BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sebagai Tim Pengawas dan Evaluator.
7) Masyarakat dengan pendekatan wilayah atau komunitas sebagai bagian dari
Pengawas dan Evaluator.

b. Jangan Salah Anggap atau salah pikir.

1) Di Pemerintah Desa tidak ada sebutan Kuasa Anggaran bagi Kades.
2) Tidak ada sebutan Kuasa Penggunan Anggaran bagi Sekdes.
3) Yang bertugas mengambil uang di bank itu Bendahara desa, bukan yang lain.
4) Tidak ada istilah BU (Biaya Umum), yang benar adalah BO (Biaya Operasional), dan
yang berhak mengelola BO adalah PKA, bukan yang lain.
5) Dengan dalih pengendalian, rekomendasi itu ternyata banyak dijadikan senjata perampasan uang desa. Maka harus diabaikan, lagipula hal tersebut bertentangan dengan Permendagri no 20 th 2018.

Terimakasih. Semoga barokah. Aamiin…

Penulis adalah:
Direktur PusBimtek Palira
Ketua Umum DPP LKDN

Bagikan manfaat >>

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ada yang bisa kami bantu? .
Image Icon
Profile Image
Bimtek Palira Perlu bantuan ? Online
Bimtek Palira Mohon informasi tentang bimtek :